Bustaman Cetak Dua Gol, Persiraja Bungkam Persipura di Senayan

Momen di Stadion Utama Senayan pada Minggu, 31 Agustus 1980 rasanya tidak akan mudah dilupakan begitu saja oleh publik sepak bola Aceh. Saat itu tim kebanggaan mereka mampu menjuarai Kompetisi Perserikatan Divisi Utama PSSI usai menggulung Persipura Jayapura di babak final dengan skor meyakinkan 3-1.

Kompetisi Perserikatan 1980 rasanya menjadi warna tersendiri di percaturan sepak bola Tanah Air. Saat itu, dua tim dari luar Pulau Jawa yakni Persiraja Banda Aceh dan Persipura Jayapura saling unjuk kekuatan untuk jadi yang terbaik dimana keduanya bertemu pada partai puncak yang dihelat di SUGBK (saat itu Stadion Utama Senayan).

Persiraja sendiri lolos ke babak final usai menempati posisi runner-up babak grup Enam Besar lewat raihan delapan poin dari lima laga. Kepastian Laskar Rencong melaju ke partai puncak salah satunya lewat keberhasilan mereka menahan klub-klub kuat seperti Persija dan Persebaya dan juga membekuk PSM Ujungpandang serta PSMS Medan.

Di laga final, Persiraja akan menantang pemuncak klasemen enam besar yakni Persipura. Mutiara Hitam memang tampil cukup apik hingga bisa melaju ke partai puncak manakala sempat menghajar Persija (4-0) dan PSM (2-0).

Pada laga final tersebut, tercatat 60 ribu pasang mata memadati Stadion Utama Senayan. Duel bertajuk Sabang vs Merauke pun menjadi headline banyak media massa saat itu yang tentunya menjadi warna tersendiri bagi persaingan sepak bola Tanah Air.

Dipimpin wasit Tombo Saranani dari Ujungpandang, Persipura yang memang sudah sejak awal laga banyak diunggulkan langsung memegang kendali permainan. Beruangkali pemain Persiraja hanya mengandalkan taktik bertahan dan pelanggaran keras untuk menahan laju Panus Korwa dan kawan-kawan.

Hasil positif untuk Persipura pun tercipta di menit ke-15. Memanaatkan skema sepak pojok dari Panus Korwa, bola berhasil disambut dengan sundulan keras oleh gelandang Mutiara Hitam, Leo Kapisa hingga membuat kiper Persiraja yakni Zaim Mardika harus memungut si kulit bundar dari gawangnya.

Nyatanya, gol yang diciptakan Persipura tersebut membangkitkan semangat juang anak-anak Laskar Rencong. Tidak lagi mengandalkan gaya bertahan, permainan dari sisi sayap menjadi jurus ampuh Persiraja membongkar pertahanan Mutiara Hitam yang digalang Sem Pelupessy. Baca lebih banyak: https://redwinners.com/id

Akhirnya, Persiraja mampu menyamakan kedudukan dua menit sebelum turun minum. Diawali salah komunikasi dari kiper Persipura, Dominggus Rawar dan bek Agus Sayuri, bola liar mampu direbut oleh Tengku Usman yang memberikan umpan manis kepada rekannya, Zulkifli hingga dengan mudah menceploskan si kulit bundar ke jala gawang. Papan skor bertahan 1-1 hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, jalannya permainan menjadi kian menarik karena jual beli serangan yang diperagakan kedua tim. Tridente Bustaman-Nasir Gurumund-Rustam Saari di lini depan Persiraja terlihat lebih aktif melakukan inovasi daripada saat babak pertama.

Papan skor di Stadion Utama Senayan pun kembali berubah di menit ke-62. Bustaman mampu menjadi pembeda kala sepakan tendangan bebasnya dari jarak 25 meter sukses menghantarkan bola untuk merobek jala gawang Persipura. Kedudukan berubah 2-1 untuk Laskar Rencong asuhan pelatih asal Singapura, Andrew Yap.

Ketinggalan satu gol membuat konsentrasi pemain Persipura buyar. Leo Kapisa dan kawan-kawan justru balik menerapkan permainan keras cenderung kasar untuk menghentikan intensitas serangan Persiraja yang kian menanjak.

Keunggulan untuk Persiraja akhirnya tercipta di menit ke-81. Kembali Bustaman mencatatkan namanya di papan skor saat tendangan kerasnya tidak mampu dihalau dengan baik oleh Dominggus Rawar. Laskar Rencong unggul mutlak 3-1 hingga laga usai yang mentahbiskan mereka sebagai juara Kompetisi Perserikatan Divisi Utama PSSI 1980.

Author: Bolanesia